"Produksi Toyota Indonesia ini menggunakan sistem tarik (pull system), jadi kapasitas pabrik menyesuaikan dengan besaran permintaan yang masuk. Produksi kami evaluasi setiap bulan, kuartal, atau semester, jadi dinamis," ungkap Direktur TMMIN, I Made Dana Tangkas.
Data produksi yang dilansir TMMIN menyebutkan bahwa pasokan produksi untuk pasar domestik Indonesia mengalami penurunan sebanyak 18,3 persen dan hanya mencapai 23.474 unit. Penurunan ini cukup signifikan dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 28.747 unit. Sedangkan dari segi ekspor, Toyota mengalami kenaikan cukup tajam yakni sebesar 45,5 persen pada periode Januari-Maret tahun ini dan menjadi 27.959 unit. Pada kuartal pertama tahun lalu, angka ekspor Toyota hanya mampu mencapai 19.220 unit saja.
Made mengungkapkan bahwa 75 persen ekspor Toyota difokuskan ke negara-negara Timur Tengah. Meskipun kondisi TimTeng saat ini sedang tidak stabil akibat konflik Yaman dan gerakan pemberontakan ISIS. Namun, Toyota Indonesia tetap optimis untuk mengekspor mobil ke TimTeng. Toyota juga mengaku bahwa proses eskpor mobil ke Timur Tengah tidak mengalami gangguan dan tak berpengaruh banyak pada angka eskpor.
“Tujuan ekspor utama kami itu adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, untuk Yaman jumlahnya tidak terlalu banyak, jadi tidak terlalu berpengaruh secara total," lanjut Made. - See more at:
Post Comment
0 komentar:
Posting Komentar